Saturday, March 29, 2014

Tips Panduan Jalan-Jalan ke Bangkok Thailand

Tips and experience to Bangkok, Thailand
Suvarnabhumi Airport
Pertama kali ke bangkok itu tahun 2010 waktu itu pesawat air asia gak ada yang langsung dari Jakarta ke Bangkok jadi saya via Kuala Lumpur - Bangkok
Bermodal nekat dan saya sebagai ketua nekatnya hehehehe... akhirnya landing di Bangkok jam 9 malam, di Suvarnabhumi Airport. 
Second time to bangkok was 2013, by air asia dan mendarat di Don Muang Airport (DMK) Bangkok jam 11 malam.
Pakaian
Bangkok panas seperti Jakarta, jadi bawa baju yang casual dan menyerap keringat.
Provider Telepon/Gadget
1st time trip, belum ada blackberry masih jaman sms-an masih pake Nokia Communicator. Beli Happy Dtac pengalamannya waktu sms-an sesama Happy Dtac (waktu itu kita ber 3 pakai simcard yang sama) sms yang kita terima tulisan thailand yang keriting itu..hahahahaha kocak ya.. tapi kalau sms ke/dari Indonesia tulisannya alphabet normal.
2nd time trip, sudah ada pakai blackberry, pertama beli di 711 tapi karyawan 711 tidak mengaktifkan paket blackberry so akhirnya kita datangin counter provider tersebut di MBK Mall.
Di MBK mall lantai 4 atas itu isinya jualan gadget dan simcard.
Ambil Peta bangkok di airport
1st time trip, peta dan guide banyak tersedia di  Suvarnabhumi Airport itu sangat membantu karena di peta tersebut biasanya ada 2 translate yaitu english dan thai. Gunanya itu untuk menunjukkan tempat ke supir taxi atau supir tuktuk atau untuk nanti kita bertanya sama penduduk setempat karena ada tulisan thai.
2nd time trip, peta dan giude tidak tersedia di don muang airport tapi tersedia di lobby hotel atau tempat wisata.
Transportasi
1st time trip, naik taxi dan tuktuk
2nd time trip, naik taxi, tuktuk dan MRT
Kesimpulannya naik taxi aja deh gak mahal naik taxi di sana di banding naik taxi di jakarta tapi kalau kita naik taxi kekurangannya yaitu kemacetan di kota bangkok.
Naik Tuktuk, harus pintar nawar dan biasanya nih mereka suka ngajakin kita mampir ke toko-toko walaupun gak bayar tapi kan menghabiskan waktu aja.
Pegangan yang erat kalau naik tuktuk karena supirnya suka ngebut dan kalau belok tetap di gas.. dari dulu sampai sekarang gak berubah tuh selalu ngebut.. kelebihannya kita bisa lebih cepat karena mereka lewat jalan kecil atau short cut.
MRT disana mudah kita bisa beli tiket pertujuan saja atau one trip.
Taxi dari bandara ke hotel
1st time trip, di  Suvarnabhumi Airport pemesanan taxi itu diatur dan kita harus mendaftar dan memberikan alamat tujuan hotel kita dan mereka akan menulis alamat tujuan hotel kita dengan menggunakan tulisan thai dan memberi tahu perkiraan biaya taxi. tapi kenyataannya pas kita di dalam taxi supir taxinya ngajakin tawar menawar. 
2nd time tirp, di don muang airport kita langsung antri nunggu taxi dan ada petugas nya yang mengatur, untuk kali ini kita gak ada tawar menawar membayar sesuai tarif yang tertera. tapi kita ngasih tips karena sempat supir taxi nya bingung karena hotel kita itu berada di dalam gang jadi dia inisiatif telepon hotel nya.


Suvarnabhumi Airport, Bankok Thailand


Thursday, March 27, 2014

Perjalanan ke Shanghai, Cina - Paris of The East

Julukan kota shanghai di china "Paris of The East" ternyata memang benar...
mau tahu kenapa di bilang paris of the east?

Penasaran banget sih waktu dengar julukan Shanghai seperti itu.. tapi beneran deh kebetulan gue pergi ke sana atas undangan perusahaan perancis dan gue di tempatkan di daerah Shanghai French Concession adalah *konsesi asing di Shanghai, China dari 1849 sampai 1946, yang semakin berkembang di akhir abad 19 dan awal abad 20. Konsesi berakhir dalam praktek pada tahun 1943 ketika pemerintah Vichy Perancis menandatanganinya ke pemerintahan boneka pro-Jepang di Nanking. Untuk sebagian besar abad ke-20, daerah yang dicakup oleh mantan konsesi Perancis tetap distrik perumahan dan ritel utama dari Shanghai, dan juga pusat agama Katolik di Shanghai. Meskipun merajalela pembangunan kembali selama beberapa dekade terakhir, daerah tetap memiliki karakter yang berbeda, dan merupakan tujuan wisata populer. *dikutip dari wikipedia.

Bangunan di sana asli deh keren-keren banget berasa di eropa gak berasa di china, sumpah deh gue sukaaaaa banget sayangnya gue gak bisa bahasa china makanya kurang percaya diri jalan-jalan sendiri dan sayang nya lagi kenapa training gue dari jam 8 pagi sampai jam 7 malam, huhuhuhuhu... walaupun dapat jatah 1 minggu disana berasa kurang.. rasanya pengen lagi balik kesana.

Shanghai Pudong International Airport
Petunjuk di airport mudah, waktu gue landing posisi ada di terminal 2 dan teman-teman gue ada di terminal 1 so gue lah yang menuju ke terminal 1, lumayan juga jalannya menuju terminal 1.
me - foto menuju terminal 1 Shanghai Pudong International Airport


Perjalanan dari Airport menuju down town - MAGLEV
From Pudong Airport to Longyang Rd.Metro Station
Tadi nya kita mau naik taxi menuju down town tapi karena koper kita besar-besar dan perhitungan lebih murah naik kereta super cepat, akhirnya kita naik Maglev...
Kereta nya yang pasti nyaman, terus pemandangan nya juga ok walaupun ngebut banget keretanya.
MAGLEV  from Shanghai Pudong International Airport -  foto pakai camera blackberry liat deh kecepatannya ok banget kan


suasana di Longyang Rd.Metro Station

My Hotel, Radisson Blu Plaza Xingguo Hotel
Lokasi hotel gue menginap di daerah Shanghai French Concession. 
Pengalaman selama menginap di sana memuaskan, apalagi hotel doorman nya mereka sangat ramah, membantu sekali pokok-nya ok banget deh team hotels doorman, di bandingkan dengan resepsionis nya.
Ini hotel luas sekali dan ternyata berupa komplek, selain hotel, ternyata ada juga komplek apartment nya dan ada gedung pertemuannya kebetulan waktu gue datang hari minggu malamnya ada wedding party.
Nah karena hotel nya luas gue 2 kali di turunkan dari taxi tidak di lobby hotel karena masalah bahasa sih.
yang atap biru (kaca) itu kolam renangnya- gak sempat berenang karena sibuk dan lagi pula selama disana hujan jadi dingin cuacanya - Radisson Blu Plaza Xingguo Hotel
my room at Radisson Blu Plaza Xingguo Hotel


my room at Radisson Blu Plaza Xingguo Hotel  - padahal tidur sendirian dikasih double bed - ada internet nya
Bathroom at Radisson Blu Plaza Xingguo Hotel - kamar mandi - enak banget berendam di air panas
view from my room at Radisson Blu Plaza Xingguo Hotel  - gedung itu dipakai untuk acara-acara
Pengalaman Naik Taxi di Shanghai
Naik taxi di Shanghai tidak semahal taxi di jakarta, jadi nyesel jalan-jalan naik MRT mending naik taxi aja deh. Oh iya supir taxi nya banyak yang nekat melanggar aturan hehehehe seperti dilarang putar balik tapi bisa aja nyari celah nya. 
Selalu membawa tulisan china tujuan dan alamat yang akan anda tuju, dan percakapan standard antara kita dan supir taxi -nya 
Pertama kali diturunin di gedung pertemuan, sekitar jam 6 malam kejadiannya kita mau bilang masih terus tapi supir taxi nya udah kesel duluan akhirnya kita diturunin paksa di gedung pertemuan, lumayan juga jalan menuju lobby kebun dan pemandangannya sekitar ok banget. (see pictureview from my room, untuk memahami perjalanan dari gedung pertemuan menuju lobby hotel ) hehehehe
kedua kali di turunin lebih tepatnya di usir supir taxi di depan gerbang komplek apartmen nya.. nah coba deh liat jaraknya dari foto di bawah ini, malam-malam jam 12-an waktu shanghai jalan kaki menuju hotel.. derita karena tidak bisa bahasa china. waktu itu kita ber 3 (indonesia, malaysia dan japan).
view from my room at Radisson Blu Plaza Xingguo Hotel - gedung yang berjejer dan gedungnya sama disebelah kanan foto itu ternyata apartment di komplek radisson blu







Tips Panduan Jalan-jalan ke shanghai, China

Pemandangan dari Restaurant The Bund yang legend banget di Shanghai

Perjalanan ke Shanghai, China...
1. Pakaian.
Waktu gue berangkat itu sekitar bulan juni 2012 cuaca hujan dan dingin, menyesal juga sih gak bawa jaket tebal dan sepatu boot karena lumayan dingin anginnya...salah perkiraan karena di kira masih asia jadi gak dingin-dingin banget ternyata beda boow... bandung atau puncak kalah dingin.

2. Provider Telepon dan Gadget.
Waktu gue berangkat gue bawa blackberry onix 3 dan pakai kartu halo telkomsel karena gue memang pemakai kartu halo dan harga roaming nya juga lebih murah sehari kalau gak salah 40ribu terus yang pasti hanya TELKOMSEL yang bisa di pakai di CHINA. Oh iya kalau waktu itu pakai android or iphone harga paket data telkomsel perharinya waktu itu sehari 300ribuan. 
Jangan mengharapkan wifi di Shanghai kalau mau eksis di media sosial seperti facebook, twitter, etc karena beneran tidak dapat di akses. Kata teman saya yang tinggal di shanghai mereka kalau mau cek email yahoo, gmail or hotmail itu katanya sampainya bisa 3-4hari kemudian atau tidak sampai.
Malah waktu teman gue asal malaysia sampai minjem email gue dan di buka dari blackberry gue karena itu email tidak sampai waktu di buka pakai internet sana.
Pengalaman gue ke sana karena urusan kerjaan jadi sempat google pake internet di hotel mentok sampai website hong khong aja, walah parah banget deh. Tapi bisa Skype-an. dan tidak bisa buka facebook or twitter.

3. Tahan mental
Bagi gue nih eh tapi teman-teman gue asal malaysia dan japan juga ngerasa orang di shanghai gak ramah. Pernah di usir sama supir taxi beberapa kali, kalau gak ada yang bisa bahasa cina mending bawa deh tulisan hotel atau empat yang kita tuju dengan tulisan cina.

4. Hati-hati kalau menyeberang khususnya sama pengendara motor.
asli deh kalau kita meleng nyeberang motor nabrak kita atau akan marahin kita.. mana disana motor nya listrik semua gak ada bunyi nya...beda banget sama motor di jakarta yang knalpotnya berisik banget.

5. Membawa Tulisan China
saran gue nih ini karena liat temen gue orang perancis dia sudah mempersiapkan tulisan china beserta arti yang di print dan di laminating. Jadi kita tinggal nunjuk tulisannya kalau mau komunikasi sama supir taxi atau bertanya dengan sekeliling. 

6. Transportasi
MRT disana ok gampang deh.. gue aja baru nyampe langsung jalan-jalan berdua sama teman asal malaysia.
kalau pernah ke singapore atau tahu peta trans jakarta pasti ngerti dan mudah. gue sudah keliling-keliling naik MRT pas mau pulang ke hotel kita sepakat naik taxi tapi bingung ngomong nya untung nya kita bawa payung dari hotel yang ada tulisan cina nya.. jadi nya waktu ngomong sama supir taxi nya nunjukin payung gue, hehehehe. Suprise.... harga taxi di shanghai gak mahal di banding jakarta... mana ada bon nya jadi bisa minta ganti ke kantor hehehehehe. oh iya karena hotel gue itu besar dan luas Radisson Blu Plaza Xingguo Hotel.. karena kita gak bisa bahasa cina akhirnya kita di usir sama supir taxi nya disuruh turun di gedung pertemuan yang kebetulan ada yang nikah disana, padahal posisi hotel kita masih lumayan deh jalan kaki.

7. Makanan dan Restoran
Buat yang muslim kalau mau aman bilang aja vegetarian karena selama pengalaman gue makan di sana kalau kita bilang vegetarian sampai minyak-minyak nya juga minyak vegetarian. itu juga tips dari teman gue yang orang sana, karena disana kan banyak penganut agama budha yang ada juga vegetarian, jadi mereka sangat menghormati keyakinan tersebut.
1 minggu di shanghai gue makan di restaurant legend and famous di shanghai, makanan jepang, perancis, italia dan india... walah masakan asli disana gue kira mirip-mirip sama masakan cina disini ternyata beda jauuuuuhhhh....must try karena kata orang shanghai masakan mereka beda dan berkelas di banding masakan cina daratan lainnya. tapi memang beneran beda.
Harga di restauran disana gak beda jauh deh kalau kita makan di cafe-cafe jakarta ya.
Tapi terakhir kita makan di restauran cina biasa (maklum deh selalu makan di tempat tekenal sih jadi kita memutuskan mau mencoba msakan di restauran biasa) di daerah nanjing road yang legend untuk shoping karena kita ke sana sama teman asal singapore yang bisa bahasa cina jadi aman deh, tapi nih... saran temanku rowen bilang: pesan minuman botol dan jangan pesan teh atau yang disajikan oleh gelas karena terkenal nya mereka jarang cuci gelas.. wheewwww..... akhirnya karena liat sekeliling gue memutuskan memesan cocacola karena disajikan pakai botol nya langsung...
Oh iya kalau kangen sama masakan indonesia makan di restauran india lumayan menghibur banget ada rasa gulai nya.. hehehehehe

1st Day in Shanghai - hari minggu begitu landing jam 7 pagi sampai hotel langsung jalan-jalan lokasi di Golden Lions Statue di Jing An Temple, Shanghai, China

Lokasi sekitar Golden Lions Statue di Jing An Temple, Shanghai china - Coach Store

8.Shoping
Frustasi nyari baju di shanghai kita waktu ke nanjing road the famous shoping street at shanghai ada brand LILY (salah satu brand local yang sudah go internasional di jakarta juga ada) lucu-lucu banget baju nya mana lagi sale tapi..... ukuran nya kecil-kecil banget gileeeeee udah yang XL tetep gak muat. cewe shanghai kurus-kurus banget kali ya.. huhuhuhuhuhu. kata si rowen temanku asal singapore harganya lumayan mahal dari zara singapore akhirnya gak belanja juga.
waktu itu gue lagi ngincer tas furla "candy" karena di jakarta gak ada barang, gue sempat ke singapore juga habis. gue niat banget mau shoping di sana ternyata harganya lebih mahal dibanding jakarta beda tas candy by furla itu beda 1,5juta huhuhuhuhuhuhuhu.... 
Shanghai kota modern semua brand internasional ada disini gue aja sampai ngiler-ngiler tapi karena memang mahal belanja disini dikarenakan tax barang import memang tinggi.
teman gue rowen sempat shock liat toko apple gede banget di nanjing road dan waktu kita kesana lagi pada antri tuh mau beli iphone ckckckckckckck...
oh iya gue sempat ngubek tempat shopping lainnya waktu hari pertama jalan-jalan naik MRT kesimpulan gue nih...lebih murah belanja di jakarta di banding di Shanghai (cina)... beneran deh. mending beli di itc jakarta lebih murah. padahal gue udah niat banget mau shoping gila-gilaan.

Balenciaga Store di shanghai


Twilight.